RADIO LOMBOK FM, Lombok Timur – Menjadi seorang guru dan berpenghasilan besar tentu menjadi keinginan bagi para pendidik. Namun sampai saat ini pahlawan tanpa jasa yang masih honor tersebut tak kunjung sejahtera. Sehingga banyak menerka kepada diri sendiri kenapa guru honorer tidak bisa sejahtera dengan abdi Negara lainnya.

Menjawab hal itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur L. Suandi kepada RADIO LOMBOK FM menjelaskan alasan seorang guru tidak sejahtera dengan penghasilannya karena adanya pengangkatan tenaga pendidik yang tidak rasional. Umpama ketika disatu sekolah membutuhkan 2 orang guru akan tetapi pihak sekolah mengangkat 4 orang.

‘’Hal seperti ini lah yang membuat guru honorer tidak sejahtera dengan penghasilannya’’, terangnnya.

Dicontohkan Suandi, ketika ada rizki yang cukup bagi beberapa orang, kemudian dibagi ke banyak orang maka rizki tersebut menjadi sama-sama sedikit, dan hal itu tidak dipungkiri karena sebab yang tadi adanya pengangkatan guru dalam jumlah yang tidak rasional.

‘’Kalau memang sekolah membutuhkan 2 guru, ambil 2 saja tidak usah 4 atau selebihnya’’, jelasnya kembali.

Suandi mengakui dengan kondisi seperti itulah membuat para pendidik di Lotim hususnya tidak merasakan sejahtera. Kemudian berbicara kasihan pihaknya juga tidak bisa membantu dalam memenuhi financial untuk para guru.

‘’Tapi sukur juga kita, karena berapapun mereka terima, mereka tetap mengajar dengan baik’’, cetusnya.|002|039|.