Jahe Komoditi Unggulan Hutan Seruni
dibaca 2,432 kaliRADIO LOMBOK FM – Salah satu potensi kawasan hutan Seruni Desa Mekar sari, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur salah satunya komoditi tanaman empon-empon jahe. Jahe ini sendiri dikembangkan oleh para petani kawasan hutan secara bertahap.
Dalam setiap kali panen minimal petani mendapatkan 20 kwintal untuk setiap lahan seluas 30 – 50 are, hanya saja harga yg ditawarkan oleh pengepul relatif murah, yaitu Rp 6000/kg. Untuk mendapatkan harga yang setabil para penggarap menjual hasil panen jahe pada pengarap lainya untuk dikembangkan.
Ujib ketua gapoktan Puncak Dupe mengatakan, dari tujuh kelompok tani hutan tersebut para penggarap dominan menanam tanaman empon-empon dibawah tanaman tegakan berupa jahe, kunyit, lengkuas. Di kawasan gapoktan puncak dupe sendiri komuditas jahe dapat dikumpulkan mencapai 30 ton dari berbagai jenis berupa jahe merah, jahe gajah dan jahe hitam.
Selain itu para petani hutan juga mengembangkan hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti alpukad, kemiri, kopi, koko, cengkeh, kayu manis dan duren.
“saat ini untuk HHBK sedang proses pembuahan, sekitar bulan maret tahun depan kita bisa panen besar-besaran” ujar Ujib kepada Lombok FM selasa 13/10/2015.
Bagi para pengusaha yang membutuhkan tanaman rempah-rempah tersebut anda bisa datang ke lokasi untuk membeli hasil para petani kawasan hutan Denda Seruni. |006|015|