Published On: Wed, Jun 8th, 2016

Dewan Minta Eksekutif Tindak Tegas Investor Nakal

dibaca 769 kali
Share This
Tags

TUSEN LASMARadio Lombokfm, Lombok Utara—Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang dikenal menjadi kawasan destinasi wisata nan indah dan melimpah membuat para investor luar tertarik untuk melakukan aktifitas berbisnis di KLU, salah satunya dengan membangun hotel dan restoran. Kendati demikian dengan berkembang pesatnya perkembangan pariwisata tersebut tidak lantas tanah yang sudah dibeli para investor dilakukan aktifitas pembangunan. Tidak  sedikit investor yang sudah membeli lahan di KLU malah justru menelantarkan tanah tersebut menjadi lahan kosong bertahun-tahun.

‘’Tanah terlantar sangat luas dan banyak di KLU,  ini yang harus menjadi perhatian serius untuk segara disikapi dengan tegas oleh pemerintah,”ungkap ketua komisi III DPRD KLU Tusen Lasima kepada wartawan.

Ia menilai di KLU sangat banyak tanah terlantar yang dikuasai oleh investor, misalnya saja di Kecamatan Pemenang, Ada sekitar ratusan tanah terlantar milik investor dan setelah dibeli bertahun-tahun tidak ada kejelasan untuk rencana membangun, justru  kata Tusen investor diamati membeli tanah malah menjual kembali kepada pihak lain sehingga terkesan menjadi spekulan dari tanah tersebut.

‘’Hal seperti ini yang tentu tidak kita inginkan dan tidak boleh dibiarkan, jika ada niat untuk membeli ya segeralah untuk dilakukan aktifitas pembangunan, karena masyarakat setempat juga menjual tanahnya tentu berharap akan ada aktiftas pembangunan dengan harapan bisa bekerja dilahan yang telah dibangun itu,”cetus politisi PDIP ini.

Pemerintah kabupaten sendiri kata Tusen jangan hanya diam dan menonton kondisi seperti ini, berkali-kali pihknya dilegislatif menyuarakan persoalan ini, namun masih dilihat pemerintah terkesan lalai dalam menyikapinya,  investor yang banyak menguasai lahan kosong saat ini harus diberikan kebijakan tegas kata Tusen  paling tidak pemerintah harus segera membuat peraturan dengan menaikan nilai jual objek pajak (NJOP) terhadap tanah tersebut.

“ Ini tidak hanya kita lihat di satu kecamatan tapi banyak ada dikecamatan lain, misalnya saja di rempek kecamatan gangga ada sekitar 200 ha tanah yang ditelantarkan yang dibeli dulu dengan harga cukup murah, dan sekarang kabarnya akan dijual lagi tidak ada niat mau membangun,”pungkasnya. |005|002|

Iklan Teks


Raih ketenangan dengan akses yang luas di Bank Muamalat
Jasa pegadaian berprinsip syariah Islam, kunjungi situs resmi Pegadaian Syariah
Memberikan yang terbaik sesuai kaidah Islam, kunjungi situs resmi BNI Syariah