Bakti-Mampu NTB Pertanyakan Anggaran Penanganan Kasus Perempuan dan Anak,
dibaca 708 kaliRADIO LOMBOK FM, Lombok Timur – Terkait dengan banyaknya kasus kekerasan yang menimpa kaum perempuan dan anak, khususnya di Lombok Timur (Lotim). Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Bakti-Mampu NTB datangi kantor DPRD Lombok Timur. Dan dikesempatan tersebut diterima langsung oleh ketua Dewan.
Maksud kedatangan mereka dan bertemu dengan ketua DPRD guna untuk membicarakan sekaligus mempertanyakan sejauh mana keberpihakan pemerintah daerah dalam memberikan anggaran terkait penanganan kasus perempuan dan anak.
Hal ini memang harus diketahui oleh pihaknya. Sebab banyak kasus perempuan dan anak yang ditangani dan butuh biaya juga, demikian dipaparkannya Koordinator Bakti-Mampu NTB Nur Jannah, Senin (19/09/2016) di Selong.
Dikesempatan itu Ketua DPRD Lotim H. Khairul Rizal menjelaskan dalam pengetokan anggaran untuk penanganan perempuan dan anak perlu menunggu hasil pembahasan anggaran PPAS tahun 2017.
Kalaupun ada pembahasan anggaran untuk saat ini namun masih bersipat sementara hingga menunggu sampai pembahasan PPAS tahun 2017, jelasnya.
Berbicara perempuan menurutnya tidak ada pembahasan secara unum. Akan tetapi kalau secara ekonomi ia sipat pembahasannya husus. Dalam penggangaran sambungnya Rizal boleh saja, asal yang perlu dilakukan terlebih dahulu yaitu menentukan titik letak permasalahan yang dihadapi oleh perempuan tersebut.
“Contoh secara logika saja sebenarnya kalau dari APBD penganggarannya maka perlu diketahui dulu apa permasalahannya. Dengan begitu maka bisa dianggarkan”, paparnya.
Bambang prayitono selaku konstituen di Kelurahan Sandubaya Selong memaparkan beberapa penilaian terhadap peranan perempuan dengan kondisi sekarang sepertinya berkinerja sangat rendah. Terutama dalam mengentaskan kemiskinan di Lotim khususnya.
Namun tidak terlepas juga peranan pemerintah yang memberikan bantuan, namun entah kemana bantuan tersebut.
“Bantuan pemerintah hanya lewat saja. Mungkin itu juga salah satu penyebab kinerja perempuan ini tidak baik dalam atasi kemiskinan”, menurutnya.
Dengan begitu memberikan inovatip terhadap perempuan sangat penting selain dengan adanya penganggaran khusus untuk membangun sebuah kreatifitas dalam mengelola bisnis atau usaha lainnya. Dan pastinya tidak terlepas dari bimbingan. Jelasnya. |002|035|.